"Penyusunan Survey Budaya Kepemimpinan pada Lembaga Pelatihan Kesehatan"`

1 Pendahuluan

Budaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan lembaga pelatihan kesehatan dalam menjalankan misi pendidikan, pelatihan, serta pengembangan kompetensi tenaga kesehatan. Kepemimpinan yang berbudaya positif mampu menciptakan suasana kerja yang sehat, meningkatkan kinerja instruktur maupun staf, serta memberi dampak pada kualitas lulusan peserta pelatihan.

Untuk mengetahui sejauh mana nilai, sikap, dan praktik kepemimpinan sudah terinternalisasi dalam organisasi, diperlukan survey budaya kepemimpinan. Survey ini berfungsi sebagai alat ukur untuk menilai persepsi, pengalaman, dan harapan anggota lembaga terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan.

2.Tujuan Survey

Penyusunan survey budaya kepemimpinan memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:

1. Mengidentifikasi persepsi staf dan instruktur terhadap gaya kepemimpinan pimpinan lembaga.

2. Mengukur tingkat kesesuaian antara nilai kepemimpinan dengan visi-misi lembaga pelatihan kesehatan.

3. Menggali harapan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan terhadap pola kepemimpinan yang ideal.

4. Menjadi dasar perbaikan kebijakan, strategi, dan pola manajemen lembaga.

3.Aspek yang Dinilai

Survey budaya kepemimpinan pada lembaga pelatihan kesehatan umumnya mencakup aspek-aspek berikut:

Integritas dan keteladanan: apakah pemimpin menunjukkan sikap jujur, konsisten, dan dapat dipercaya.

Komunikasi: sejauh mana pimpinan terbuka, mau mendengar, dan menyampaikan arahan dengan jelas.

Keterlibatan dan partisipasi: apakah pimpinan melibatkan instruktur dan staf dalam pengambilan keputusan.

Pengembangan SDM: kepedulian pimpinan terhadap peningkatan kapasitas staf melalui pelatihan atau bimbingan.

Keadilan dan penghargaan: bagaimana sikap pimpinan dalam memberikan apresiasi maupun perlakuan yang adil.

Kepedulian terhadap kualitas layanan: komitmen pimpinan dalam menjaga standar mutu pembelajaran dan pelatihan kesehatan.

5.Metode Penyusunan Survey

1. Perumusan Instrumen

Menyusun kuesioner berbentuk pertanyaan tertutup (skala Likert) dan terbuka.

Pertanyaan disusun sederhana, jelas, serta relevan dengan konteks lembaga pelatihan kesehatan.

 

2. Validasi Instrumen

Melakukan uji coba terbatas untuk memastikan kejelasan dan reliabilitas pertanyaan.

Mendapat masukan dari tim internal atau konsultan manajemen pendidikan kesehatan.

 

3. Pelaksanaan Survey

Dilakukan secara anonim agar responden merasa aman dan bebas memberikan jawaban.

Bisa melalui formulir online, kertas, maupun wawancara singkat, tergantung kondisi lembaga.

 

4. Analisis Hasil

Data kuantitatif dianalisis menggunakan rata-rata skor, distribusi jawaban, dan gap analysis.

Data kualitatif dianalisis untuk menangkap masukan mendalam dari staf atau instruktur.

 

5. Tindak Lanjut

Hasil survey dipaparkan secara terbuka kepada pimpinan dan staf.

Menjadi dasar penyusunan rencana perbaikan manajemen kepemimpinan, termasuk pelatihan kepemimpinan lanjutan.

 

Manfaat Survey

Memberikan gambaran objektif tentang budaya kepemimpinan di lembaga.

Menjadi alat evaluasi diri bagi pimpinan.

Membantu peningkatan mutu kelembagaan sehingga mampu memenuhi standar akreditasi lembaga pelatihan kesehatan.

Meningkatkan motivasi kerja dan rasa memiliki dari staf dan instruktur.

Penutup

Survey budaya kepemimpinan adalah instrumen penting bagi lembaga pelatihan kesehatan untuk mengukur sekaligus mengembangkan pola kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan kepemimpinan yang berbudaya positif, lembaga tidak hanya mampu mencetak tenaga kesehatan yang kompeten, tetapi juga membangun iklim organisasi yang sehat, adil, dan berkelanjutan.

Add new comment

CAPTCHA
This question is for testing whether or not you are a human visitor and to prevent automated spam submissions.
2 + 5 =
Solve this simple math problem and enter the result. E.g. for 1+3, enter 4.