Tantangan dalam menyusun Struktur Biaya Rumah Sakit
Di tengah hiruk-pikuk pelayanan medis yang semakin kompleks, terselip sebuah kisah dari balik tembok kokoh sebuah rumah sakit yang tampak megah di luar—namun menyimpan tantangan besar di dalam. Adalah tim manajemen RS Medika Sentosa yang duduk hampir tiap malam di ruang rapat, menyusun ulang struktur biaya rumah sakit yang mulai terasa menekan dari segala sisi.
“Kalau kita terus begini, cash flow kita akan jebol sebelum akhir tahun,” keluh dr. Arif, Direktur Medis, sambil menunjuk grafik pembengkakan biaya operasional.
Biaya operasional terus merangkak naik: dari pemeliharaan alat medis berteknologi tinggi, gaji tenaga kesehatan spesialis yang tak bisa ditawar, hingga biaya utilitas yang melonjak seiring peningkatan kapasitas layanan. Tapi yang lebih menantang adalah beban biaya tidak langsung—manajemen limbah medis, pengelolaan risiko, pelatihan SDM, dan sistem IT rumah sakit yang tak bisa lagi dikesampingkan.
Namun di sisi lain, pemasukan dari pasien stagnan. Sebagian besar adalah peserta BPJS dengan tarif standar yang belum sebanding dengan biaya riil pelayanan. RS juga mulai kehilangan pasien umum karena munculnya pesaing swasta baru yang menawarkan layanan cepat dan estetis dengan harga transparan.
Konflik internal mulai muncul. Bagian keuangan mengusulkan efisiensi dengan memangkas anggaran pelatihan dan outsourcing kebersihan. Tapi tim mutu dan keselamatan pasien menolak mentah-mentah. “Kalau kita kurangi kualitas layanan, kita sedang menggali lubang sendiri. Akreditasi bisa jatuh,” tegas Nisa, kepala instalasi mutu.
Di tengah ketegangan itu, muncullah ide dari kepala divisi strategi: “Bagaimana kalau kita hitung ulang struktur biaya kita berbasis unit cost layanan? Kita klasifikasikan biaya langsung dan tak langsung, lalu identifikasi layanan mana yang benar-benar efisien, dan mana yang jadi ‘beban siluman’.”
Itulah titik baliknya. Rumah sakit pun mulai mengembangkan sistem cost center, memetakan alokasi biaya ke tiap unit layanan, mengukur produktivitas tiap departemen, dan merancang strategi diversifikasi pemasukan. Tak mudah. Banyak resistensi, banyak perdebatan. Tapi perlahan, RS mulai punya arah: bahwa transparansi biaya bukan hanya alat efisiensi, tapi juga kunci untuk bertahan hidup dan berkembang.
PT. Ligar Mandiri Indonesia
Perum Pondok Pakulonan
Blok H6 No. 7 Alam Sutera Tangerang Selatan
HP.
0857 1600 0879
Email : Bpcreator02@gmail.com
© 2025 - Ligar Mandiri Consulting - Menuju Rumah Sakit Kelas Dunia
Add new comment