Di Balik Angka: Perjuangan Mengambil Data Studi Kelayakan

Menyusun studi kelayakan bisnis selalu menjadi tantangan tersendiri, tetapi proyek yang satu ini benar-benar menguji kesabaran saya. Saat itu, saya ditugaskan untuk menganalisis kelayakan pendirian sebuah rumah sakit di kota berkembang. Data yang saya butuhkan cukup kompleks: jumlah pasien, tren penyakit, tarif layanan, hingga biaya operasional. Namun, akses ke informasi ini tidak semudah yang dibayangkan.

Ketika mendatangi dinas kesehatan setempat, jawaban mereka singkat dan tegas: “Data itu tidak bisa kami bagikan.” Saya mencoba menjelaskan tujuan studi ini, tetapi tetap ditolak. Beberapa rumah sakit yang saya hubungi pun tidak kalah tertutup. Bahkan ada yang mencurigai saya sebagai “mata-mata bisnis” yang ingin mencuri strategi mereka.

Di satu rumah sakit, saya berhasil berbicara dengan seorang direktur operasional. Awalnya, ia terlihat tertarik, tetapi begitu saya mulai bertanya soal tarif dan biaya operasional, ekspresinya berubah. "Ini informasi sensitif, kami tidak bisa sembarangan berbagi," katanya. Sementara itu, rumah sakit lain meminta saya mengajukan permohonan resmi. Setelah semua dokumen saya urus, mereka justru mengulur-ulur waktu, hingga berminggu-minggu tak ada jawaban.

Saya sadar jika terus menunggu, proyek ini bisa gagal. Maka, saya ubah strategi. Saya mulai membangun relasi dengan tenaga medis di lapangan—perawat, staf administrasi, bahkan pasien. Dari obrolan santai, saya mendapat wawasan berharga tentang layanan kesehatan di daerah itu. Saya juga menggali data dari jurnal kesehatan, laporan tahunan rumah sakit, hingga menyebarkan survei online kepada komunitas lokal. Hasilnya cukup mengejutkan: banyak warga bersedia berbagi pengalaman mereka.

Setelah perjuangan panjang, akhirnya saya berhasil menyusun laporan dengan data yang cukup kuat. Saat presentasi ke klien, mereka tidak hanya puas, tetapi juga menemukan peluang bisnis baru yang sebelumnya tak mereka pikirkan. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa mengambil data bukan sekadar soal angka, tetapi soal strategi, komunikasi, dan kejelian mencari peluang di tengah keterbatasan.

Add new comment

CAPTCHA
This question is for testing whether or not you are a human visitor and to prevent automated spam submissions.
5 + 14 =
Solve this simple math problem and enter the result. E.g. for 1+3, enter 4.