Pendampingan dalam Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) Rumah Sakit

Saat pertama kali saya menginjakkan kaki di Rumah Sakit X, saya tahu tugas ini tidak akan mudah. Rumah sakit ini baru saja naik kelas dari tipe C ke tipe B, dan mereka sedang bersiap menghadapi akreditasi. Saya diminta sebagai konsultan untuk membantu penyusunan dan penyempurnaan dokumen SPO—sesuatu yang terlihat sederhana di atas kertas, tetapi rumit dalam praktiknya.

Pertemuan awal bersama tim manajemen dan perwakilan unit berjalan cukup cair. Namun ketika pembahasan mulai masuk ke konten SPO, barulah gesekan mulai terasa. Beberapa kepala ruangan, dokter, hingga perawat senior menyatakan bahwa SOP selama ini hanya menjadi formalitas saat akreditasi datang. Bahkan ada yang mengatakan, “Buat apa dokumen tebal-tebal kalau di lapangan tidak bisa dijalankan?”

Saya paham. Banyak rumah sakit berada dalam dilema antara tuntutan regulasi dan realita pelayanan. Namun di sinilah peran SPO menjadi vital. Bukan sekadar dokumen untuk memenuhi borang, melainkan pedoman kerja yang memastikan mutu layanan, keselamatan pasien, dan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan.

Add new comment

CAPTCHA
This question is for testing whether or not you are a human visitor and to prevent automated spam submissions.
8 + 11 =
Solve this simple math problem and enter the result. E.g. for 1+3, enter 4.