Mengurangi Pergerakan dan Transportasi yang Tidak Efisien di Klinik dengan Metode Lean Healthcare
Pergerakan dan transportasi yang tidak efisien dalam operasional klinik, baik oleh staf maupun pasien, dapat menjadi sumber pemborosan waktu dan tenaga yang signifikan. Contohnya, perjalanan berulang-ulang antar ruang pemeriksaan, pengambilan dokumen yang jauh, atau distribusi alat kesehatan yang kurang terorganisir dapat memperlambat proses pelayanan dan menambah beban kerja staf.
Untuk mengatasi hal tersebut, penerapan Lean Healthcare dapat membantu mengidentifikasi dan menghilangkan pergerakan serta transportasi yang tidak perlu sehingga alur kerja menjadi lebih efektif dan efisien.
Apa Itu Lean Healthcare?
Lean Healthcare adalah pendekatan manajemen yang bertujuan menghilangkan aktivitas atau proses yang tidak memberikan nilai tambah (waste) bagi pasien dan organisasi. Dengan prinsip Lean, klinik dapat merancang alur kerja dan tata letak yang meminimalkan pergerakan yang sia-sia dan mempercepat pelayanan.
Penyebab Pergerakan dan Transportasi yang Tidak Efisien
Beberapa penyebab utama pergerakan dan transportasi yang tidak efisien di klinik meliputi:
1.Tata letak ruang dan fasilitas yang tidak optimal
2.Penempatan alat dan dokumen yang jauh dari titik penggunaan
3.Kurangnya koordinasi antar staf dalam distribusi tugas dan barang
4.Proses manual yang memaksa staf melakukan perjalanan berulang
5.Ketidakteraturan alur pasien dan staf yang menyebabkan silang jalur
Langkah-Langkah Mengurangi Pergerakan dan Transportasi yang Tidak Efisien dengan Lean Healthcare
1. Mapping Alur Pergerakan (Spaghetti Diagram)
Membuat diagram pergerakan staf dan pasien selama proses pelayanan untuk mengidentifikasi jalur yang berlebihan dan tidak efisien.
2. Evaluasi Tata Letak Klinik
Mendesain ulang layout ruang kerja, area pemeriksaan, ruang tunggu, dan penyimpanan agar meminimalkan jarak yang harus ditempuh.
3. Penempatan Strategis Alat dan Dokumen
Menempatkan peralatan medis, dokumen, dan perlengkapan lainnya di lokasi yang mudah dijangkau sesuai kebutuhan kerja.
4. Standardisasi Proses Kerja
Menyusun SOP yang mengatur alur kerja dan distribusi tugas agar pergerakan staf dapat diminimalkan dan sistematis.
5. Penggunaan Teknologi
Menggunakan teknologi komunikasi dan sistem informasi untuk mengurangi kebutuhan pergerakan fisik, seperti rekam medis elektronik, alat komunikasi internal, dan lain-lain.
6. Pelatihan dan Keterlibatan Staf
Memberikan pelatihan agar staf memahami pentingnya efisiensi pergerakan dan berperan aktif dalam menerapkan prinsip Lean.
7. Monitoring dan Perbaikan Berkelanjutan
Melakukan pengamatan rutin dan evaluasi untuk menemukan perbaikan lebih lanjut dalam tata letak dan alur kerja.
Manfaat Mengurangi Pergerakan dan Transportasi yang Tidak Efisien:
1.Menghemat waktu pelayanan dan mengurangi waktu tunggu pasien
2.Mengurangi kelelahan dan beban kerja staf
3.Meningkatkan produktivitas dan fokus staf pada tugas utama
4.Meminimalkan risiko kecelakaan atau cedera akibat pergerakan berlebihan
5.Menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan terorganisir
Kesimpulan
Pergerakan dan transportasi yang tidak efisien di klinik dapat menghambat kualitas dan kecepatan pelayanan kesehatan. Dengan penerapan metode Lean Healthcare, klinik dapat melakukan perbaikan tata letak, mengatur alur kerja, dan mengoptimalkan penempatan sumber daya sehingga pergerakan yang sia-sia dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini berkontribusi pada pelayanan yang lebih cepat, staf yang lebih produktif, dan pasien yang lebih puas.
PT. Ligar Mandiri Indonesia
Perum Pondok Pakulonan
Blok H6 No. 7 Alam Sutera Tangerang Selatan
HP.
0857 1600 0879
Email : Bpcreator02@gmail.com
© 2025 - Ligar Mandiri Consulting - Menuju Rumah Sakit Kelas Dunia
Add new comment