Mengurangi Pemborosan di Unit IT Rumah Sakit dengan Pendekatan Lean Healthcare
Pendahuluan
Di era digitalisasi layanan kesehatan, unit Teknologi Informasi (TI) rumah sakit memegang peran strategis dalam mendukung operasional klinis dan manajerial. Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS), rekam medis elektronik (EMR), jaringan komunikasi, serta keamanan data merupakan bagian dari tanggung jawab unit IT. Namun, seperti unit lain, unit IT juga rawan terhadap berbagai bentuk pemborosan yang berdampak pada waktu, biaya, dan kualitas pelayanan. Penerapan prinsip Lean Healthcare menjadi pendekatan efektif untuk mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan tersebut secara sistematis.
Lean Healthcare: Konsep Dasar
Lean Healthcare bertujuan menciptakan nilai (value) maksimal bagi pasien dan organisasi, dengan mengurangi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non-value added). Dalam konteks unit IT, hal ini berarti memastikan bahwa setiap proses teknologi benar-benar mendukung efisiensi layanan dan keselamatan pasien, tanpa membebani sistem dengan proses yang lambat, tidak efisien, atau tumpang tindih.
Jenis Pemborosan (Waste) yang Umum di Unit IT Rumah Sakit:
1.Waiting – Proses approval lambat untuk permintaan sistem atau perangkat keras
2.Overprocessing – Pengumpulan data berlebihan yang tidak digunakan untuk pengambilan keputusan
3.Defects – Bug dalam sistem, error pada SIMRS, atau kegagalan integrasi data
4.Motion – Penggunaan sistem berbeda untuk fungsi yang seharusnya terintegrasi
5.Inventory – Perangkat keras atau lisensi software yang tidak terpakai
6.Overproduction – Pembuatan aplikasi internal tanpa analisis kebutuhan yang jelas
7.Transport – Duplikasi input data dari satu sistem ke sistem lain
Strategi Lean Healthcare dalam Mengurangi Pemborosan di Unit IT
1. Value Stream Mapping (VSM) untuk Proses TI
Mapping seluruh alur kerja unit IT, seperti proses permintaan perbaikan, pembuatan user ID, atau implementasi aplikasi baru. Identifikasi titik-titik waktu tunggu, proses yang tidak perlu, atau bottleneck untuk kemudian diperbaiki.
2. Standardisasi Proses IT dan Helpdesk
Buat dan jalankan SOP yang terstandar untuk permintaan layanan IT, agar user dan teknisi memiliki ekspektasi yang jelas. Gunakan sistem helpdesk berbasis tiket agar permintaan terdokumentasi dan dapat dianalisis.
3. Automasi dan Integrasi Sistem
Integrasikan berbagai sistem agar data tidak perlu dimasukkan secara manual berulang-ulang (misalnya, integrasi SIMRS dengan sistem laboratorium, farmasi, dan billing). Gunakan automasi untuk tugas berulang seperti backup data atau laporan berkala.
4. Manajemen Proyek TI Berbasis Lean Agile
Terapkan prinsip Agile dengan pendekatan Lean untuk pengembangan aplikasi. Fokus pada kebutuhan user (user stories), iterasi pendek, dan feedback cepat, sehingga proyek tidak menghabiskan waktu dan sumber daya untuk fitur yang tidak diperlukan.
5. Just-in-Time Procurement
Pastikan pengadaan perangkat keras dan software sesuai dengan kebutuhan nyata, bukan perkiraan berlebih yang menyebabkan pemborosan.
6. Pelatihan dan Edukasi Pengguna
Pemborosan juga terjadi karena pengguna tidak paham cara menggunakan sistem. Lakukan pelatihan rutin untuk meningkatkan kompetensi digital staf rumah sakit, yang pada akhirnya mengurangi beban dukungan teknis.
7. Gemba Walk IT
Manajer IT perlu melakukan gemba walk ke unit-unit pengguna (klinik, rawat inap, farmasi, dsb) untuk memahami langsung tantangan mereka, sekaligus mengidentifikasi potensi perbaikan sistem.
Manfaat Penerapan Lean di Unit IT Rumah Sakit:
1.Respons time dukungan teknis yang lebih cepat dan konsisten
2.Pengurangan downtime sistem
3.Efisiensi biaya perangkat dan software
4.Sistem yang user-friendly dan sesuai kebutuhan
5.Pengambilan keputusan berbasis data yang andal dan cepat
6.Peningkatan kepuasan pengguna internal (dokter, perawat, manajemen)
Penutup
Unit IT rumah sakit bukan sekadar divisi pendukung teknis, melainkan penggerak utama efisiensi dan inovasi dalam pelayanan kesehatan. Dengan menerapkan prinsip Lean Healthcare, unit IT dapat menekan pemborosan, meningkatkan kolaborasi antar sistem, serta memberikan nilai tambah nyata bagi pasien dan organisasi rumah sakit. Transformasi ini harus dimulai dari komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan orientasi terhadap kebutuhan pengguna.
PT. Ligar Mandiri Indonesia
Perum Pondok Pakulonan
Blok H6 No. 7 Alam Sutera Tangerang Selatan
HP.
0857 1600 0879
Email : Bpcreator02@gmail.com
© 2025 - Ligar Mandiri Consulting - Menuju Rumah Sakit Kelas Dunia
Add new comment