Mengurangi Pemborosan di Unit CSSD Rumah Sakit dengan Metode Lean Healthcare"

"Mengurangi Pemborosan di Unit CSSD Rumah Sakit dengan Metode Lean Healthcare"

Unit Central Sterile Supply Department (CSSD) merupakan bagian vital dari rumah sakit yang bertanggung jawab atas sterilisasi alat-alat medis. Kinerja CSSD sangat memengaruhi efektivitas layanan medis secara keseluruhan. Namun, tidak jarang unit ini menghadapi berbagai bentuk pemborosan (waste) yang menghambat produktivitas dan meningkatkan biaya operasional. Untuk itu, pendekatan Lean Healthcare dapat menjadi solusi strategis dalam mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan tersebut.

Apa itu Lean Healthcare?

Lean Healthcare adalah adaptasi prinsip Lean Manufacturing yang difokuskan pada sektor pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah menciptakan nilai maksimal bagi pasien dengan menghilangkan segala bentuk pemborosan dalam proses pelayanan. Lean mengidentifikasi tujuh jenis pemborosan utama (7 wastes), yaitu:

1. Overproduction (produksi berlebihan)

2. Waiting (menunggu)

3. Transport (perpindahan)

4. Overprocessing (pemrosesan berlebihan)

5. Inventory (persediaan berlebih)

6. Motion (gerakan yang tidak perlu)

7. Defects (cacat/kesalahan)

 

Pemborosan Umum di Unit CSSD

Beberapa bentuk pemborosan yang kerap terjadi di unit CSSD rumah sakit antara lain:

Waktu tunggu: alat-alat medis yang menumpuk menunggu proses sterilisasi.

Gerakan tidak efisien: staf harus berjalan jauh karena tata letak ruang yang tidak optimal.

Stok berlebih atau kurang: pengelolaan persediaan alat steril yang tidak akurat.

Prosedur ganda atau rumit: tahapan sterilisasi yang tumpang tindih atau tidak distandardisasi.

Implementasi Lean di Unit CSSD

Berikut adalah langkah-langkah implementasi Lean untuk mengurangi pemborosan di CSSD:

1. Value Stream Mapping (VSM)

Melakukan pemetaan alur proses mulai dari penerimaan alat kotor hingga distribusi alat steril. VSM membantu mengidentifikasi aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah.

2. 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke)

Metode 5S dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan kerja melalui penataan lingkungan kerja yang rapi dan bersih.

Seiri: Pisahkan alat yang diperlukan dan tidak diperlukan.

Seiton: Atur alat sesuai tempatnya agar mudah dicari.

Seiso: Jaga kebersihan area kerja.

Seiketsu: Standarkan prosedur pembersihan dan penataan.

Shitsuke: Disiplin menjalankan standar kerja.

3. Standarisasi Proses

Membuat SOP yang jelas dan sederhana untuk setiap tahapan sterilisasi, guna menghindari overprocessing dan kesalahan prosedur.

4. Visual Management

Gunakan label, warna, dan papan informasi untuk memudahkan identifikasi lokasi alat, status sterilisasi, dan alur kerja.

5. Continuous Improvement (Kaizen)

Dorong staf CSSD untuk terus memberi masukan dan berpartisipasi dalam perbaikan proses secara berkelanjutan.

Manfaat Lean bagi CSSD

Peningkatan efisiensi kerja melalui pengurangan waktu tunggu dan gerakan yang tidak perlu.

Penurunan kesalahan sterilisasi akibat standarisasi proses.

Penghematan biaya operasional karena persediaan yang lebih terkendali.

Kepuasan staf dan pengguna layanan meningkat karena proses yang lebih lancar dan transparan.

Penutup

Mengadopsi Lean Healthcare di unit CSSD bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang keselamatan pasien dan kualitas layanan. Dengan komitmen manajemen rumah sakit dan keterlibatan seluruh staf, penerapan Lean akan memberikan dampak signifikan dalam mengurangi pemborosan dan meningkatkan kinerja CSSD secara keseluruhan.

Add new comment

CAPTCHA
This question is for testing whether or not you are a human visitor and to prevent automated spam submissions.
4 + 5 =
Solve this simple math problem and enter the result. E.g. for 1+3, enter 4.