Menemukan Positioning Tepat: Bagaimana Klinik X Menggunakan Perceptual Map untuk Meningkatkan Daya Saing
Saat pertama kali bertemu dengan manajemen Klinik X, saya bisa merasakan keresahan mereka. Klinik yang telah berdiri selama lima tahun ini mengalami stagnasi dalam jumlah pasien. “Kami merasa sudah memberikan pelayanan terbaik, tapi kenapa pasien lebih memilih ke klinik sebelah?” ujar Pak Rudi, pemilik klinik, dengan nada penuh kebingungan.
Sebagai konsultan, saya tahu bahwa perasaan “melakukan yang terbaik” saja tidak cukup. Harus ada pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana klinik ini dipersepsikan di mata pasien dibandingkan dengan kompetitor. Di sinilah Perceptual Map berperan.
Saya mengajak tim manajemen untuk menggali lebih dalam bagaimana pasien melihat posisi Klinik X dibandingkan dengan klinik lain. Kami mulai dengan menentukan dua variabel utama yang paling berpengaruh dalam keputusan pasien: harga dan kualitas layanan. Setelah itu, kami mengumpulkan data dari survei pasien dan membandingkannya dengan klinik pesaing. Hasilnya cukup mengejutkan.
Dalam benak manajemen, mereka percaya klinik ini berada di posisi “layanan berkualitas tinggi dengan harga menengah.” Namun, dalam persepsi pasien, klinik ini justru dianggap sebagai “layanan standar dengan harga sedikit lebih mahal.” Jelas ada kesenjangan antara ekspektasi internal dan persepsi pasar.
Pak Rudi tampak terkejut. “Jadi, pasien melihat kami sebagai klinik yang mahal, tapi layanan kami biasa saja?” Saya mengangguk. “Inilah mengapa pasien lebih memilih ke klinik lain yang harganya sedikit lebih murah tapi kualitasnya dianggap sama.”
Ini adalah titik balik. Dengan wawasan dari Perceptual Map, kami mulai menyusun strategi baru. Jika klinik ingin mempertahankan harga, maka harus ada peningkatan layanan agar pasien benar-benar merasakan perbedaan. Atau, jika ingin mempertahankan layanan seperti sekarang, maka harga perlu disesuaikan agar lebih kompetitif.
Setelah diskusi panjang, Klinik X memutuskan untuk meningkatkan pengalaman pasien: dari pelatihan staf, perbaikan sistem antrean, hingga fasilitas yang lebih nyaman. Tiga bulan setelah perubahan ini diterapkan, hasilnya mulai terasa. Jumlah pasien meningkat 20%, dan lebih banyak testimoni positif bermunculan.
Perceptual Map bukan hanya sekadar alat analisis, tapi juga cermin yang membantu bisnis melihat diri mereka dari sudut pandang pelanggan. Dalam bisnis layanan kesehatan, persepsi bukan hanya tentang apa yang kita lakukan, tapi bagaimana pasien merasakannya. Dan itulah yang menentukan posisi kita di pasar.
PT. Ligar Mandiri Indonesia
Perum Pondok Pakulonan
Blok H6 No. 7 Alam Sutera Tangerang Selatan
HP.
0857 1600 0879
Email : Bpcreator02@gmail.com
© 2025 - Ligar Mandiri Consulting - Menuju Rumah Sakit Kelas Dunia
Add new comment